Serunya Permainan Tradisional


Oleh: Helmi Ratnawati, S.Pd.

Masa anak-anak adalah masa yang paling menyenangkan. Kegiatan yang paling menyenangkan bagi anak-anak pastinya bermain. Bermain selalu membuat anak-anak merasa senang. Salah satu hak anak ialah bermain. Sebagai orang tua atau orang dewasa kita harus menghargai, memberi waktu, serta memfasilitasi anak-anak untuk bermain karena bermain tidak bisa lepas dari dunia anak-anak. Lalu apakah kita sudah memberikan hak bermain untuk anak-anak?

Bermain memiliki banyak manfaat. Bermain tidak hanya terkait dengan kesenangan pada anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk menstimulasi anak dengan cara yang menyenangkan. Sebagai contoh, saat bermain bersama anak, orang tua dapat mengajak anak menghitung jumlah teman laki-laki dan perempuan yang ikut serta, menyebutkan nama-nama mereka, dll. Hal-hal ini dapat meningkatkan fungsi kognitifnya. Anak dapat mengembangkan proses berpikirnya melalui imajinasinya saat bermain sehingga kreativitasnya terbentuk. Bermain juga membantu anak dalam bersosialisasi dengan temannya, melatih keterampilan motorik, melatih kemampuan komunikasi dan bahasa anak, mematuhi aturan, belajar bersikap sportif, dan membantu menemukan minat anak. Banyak sekali manfaat bermain bagi anak-anak yang tentunya dapat membantu perkembangan mereka.

Sebagai orang dewasa, kita harus cerdas dalam memilih permainan untuk anak. Permainan yang kita pilih tentunya permainan yang dapat membantu perkembangan anak ke arah yang lebih baik. Permainan tradisional bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat selain alat permainan modern lainnya seperti lego atau puzzle.

Permainan tradisional adalah warisan budaya Indonesia dari nenek moyang kita. Permainan tradisional berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan masyarakat Indonesia. Permainan tradisional sering juga disebut permainan rakyat, yakni permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu, terutama di masyarakat pedesaan. Kebanyakan permainan tradisional berkembang berdasarkan kondisi, kebutuhan dan budaya masyarakat setempat, serta dipengaruhi oleh alam lingkungannya. Oleh karena hal tersebut, permainan tradisional bisa saja mempunyai kesamaan nama namun memiliki beberapa perbedaan dalam cara memainkan, atau sebaliknya. Nama permainannya berbeda,namun mempunyai aturan bermain yang sama.

Sebagai warga Indonesia tentunya kita wajib melestarikan warisan budaya Indonesia, salah satunya dengan mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. Sebagai guru, saya pun berupaya mengenalkan anak-anak pada permainan tradisional. Bukan hanya mengenalkan namun mengajak mereka terlibat dalam permainan tradisional.

Permainan pertama yang saya ajarkan ialah Jamuran. Kebetulan pada pelajaran Bahasa Jawa anak-anak belajar “Tembang Dolanan”. Di dalam kelas, kami berlatih menyanyikan tembang dolanan “Jamuran” dan menjelaskan cara bermain atau aturan permainannya.  Selanjutnya, saya mengajak anak-anak ke lapangan untuk bermain jamuran. Anak-anak tampak antusias bermain dan menikmati permainan sambil menyanyikan tembang “Jamuran”.

Pada kesempatan yang berikutnya, saya mengajarkan permainan tradisional yang lain seperti dakon, cublak-cublak suweng, ular naga, dan engklek atau sunda manda. Masih banyak permainan tradisional lain yang ingin saya ajarkan pada anak-anak, salah satunya lompat tali. Permainan ini membutuhkan keterampilan melompat dan ternyata tidak semua anak zaman sekarang ini bisa bermain lompat tali. Saya masih ingat sekali tahun lalu, dari 23 anak hanya 1 anak yang bisa lompat tali dengan benar dan tepat.

Permainan tradisional sesungguhnya sangat mengasyikkan. Kita beruntung karena di SD Marsudirini ada fasilitas untuk siswa bermain permainan tradisional, sehingga saat istirahat anak-anak bisa bermain permainan tradisional di lapangan atau di depan kelas. Permainan tradisional sebagai bagian dari budaya Indonesia mengajarkan pentingnya kerjasama untuk mencapai keberhasilan. Melalui gerak tubuh, lirik lagu atau nyanyian sebagai media serta alat bermain, secara tidak langsung, permainan tradisional juga memberikan pembelajaran kepada anak untuk ikut menjaga lingkungan, menjaga etika, menghormati sesama, dan cinta kepada Tuhan. Maka, saya mengajak kita semua, “Mari menjadi orang tua yang cerdas dalam memilih permainan untuk anak-anak kita!”