Oleh: Irene Komsijatun, S. Pd.
Hari Senin, 14 April 2025 merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa kelas 3 dan 4. Bukan karena libur sekolah, tapi karena hari itu akan dilaksanakan Pesta Siaga, hari di mana mereka semua berubah menjadi pramuka cilik super hebat walaupun pada saat latihan pramuka sebagian besar masih salah membuat tali simpul dan lebih jago makan bekal daripada baris-berbaris.
Pukul enam pagi sebagian anak-anak sudah sampai di sekolah SD Marsudirini dengan semangat membara. Mereka sudah berpakaian seragam Pramuka lengkap dengan topi, setangan leher, sepatu dan kaus kaki hitam. Para orang tua juga turut bersemangat dengan menyiapkan bekal, mengantar anak-anak ke sekolah lebih awal, serta menunggu sampai waktu pemberangkatan menuju Bumi Perkemahan Jaka Garong.
Sebelum berangkat, anak-anak berkumpul di aula sekolah. Tampak ada beberapa anak yang wajahnya masih mengantuk. Mereka bangun terlalu pagi karena takut terlambat sampai sekolah dan ketinggalan bus yang akan mengantar mereka sampai ke bumi perkemahan. Di aula, anak-anak mendapat wejangan dari para pendamping sebagai bekal dalam perjalanan dan melaksanakan kegiatan, serta pembagian bus yang akan membawa mereka menuju ke bumi perkemahan Jaka Garong.
Setelah pembekalan selesai anak-anak menuju bus masing-masing yang sudah menunggu di taman parkir Senopati. Kurang lebih pukul 07.30 bus melaju menuju tempat tujuan diiringi sorak sorai kegembiraan anak-anak. Sepanjang perjalanan, mereka tidak bisa duduk diam, ada yang asyik makan bekalnya, ada yang bercanda dengan teman, ada pula yang bernyanyi riang mengikuti irama musik yang diputar oleh bapak sopir.
Perjalanan dari sekolah sampai lokasi kurang lebih satu jam. Setelah sampai di lokasi, sebagian Yahnda dan Bunda menyiapkan upacara pembukaan untuk mengawali kegiatan pesta siaga. Mereka memilih beberapa anak untuk menjadi petugas. Para petugas berlatih terlebih dahulu agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Bapak F.X. Oktaf Laudensius bertindak sebagai Pembina upacara.
Setelah upacara pembukaan, anak-anak diberi kesempatan untuk berganti pakaian olah raga untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Anak-anak masuk ke dalam barung masing-masing menuju tenda yang sudah disediakan sebagai tempat untuk istirahat dan berganti pakaian.
Kegiatan pesta siaga kali ini dibagi dalam beberapa pos. Pos pertama adalah Hari Besar Nasional. Di pos ini, anak-anak harus dapat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan hari besar nasional negara Indonesia. Pos kedua adalah Lagu Wajib Nasional. Di pos ini anak-anak harus dengan kompak menyanyikan salah satu lagu wajib nasional yang diambil berdasarkan undian. Saat menyanyikan lagu, ada yang bertugas sebagai pengaba. Pos ketiga adalah PBB (Pendidikan Baris berbaris). Sebelum memraktekkan baris-berbaris, anak-anak dengan menyanyikan yel-yel dengan penuh semangat.. Dengan penuh semangat pula pemimpin barung memberi aba-aba kepada anak buahnya agar dapat melakukan baris berbaris dengan kompak. Tali Temali merupakan kegiatan pos keempat. Di pos ini, anak-anak harus menunjukkan ketrampilannya dalam tali-temali seperti yang diperintahkan oleh Yahnda dan Bunda yang bertugas di pos tersebut.
Pos kelima adalah KIM Penciuman. Pos ini bertujuan untuk menguji kemampuan anak-anak melalui indera penciumannya mengenal dan menyebutkan jenis empon-empon yang biasa digunakan ibu-ibu dalam memasak.
Dua pos berikutnya adalah pos yang paling ditunggu-tunggu karena paling seru yaitu pos Permainan Merayap dan Jembatan Goyang. Mereka harus merayap melewati ban bekas, jaring-jaring tali, dan tiang melingkar. Berikutnya mereka harus menyeberangi kolam lumpur dengan berjalan di atas tali yang terbentang sambil tangannya memegang tali yang ada di atasnya untuk menjaga keseimbangannya. Meskipun ada yang tidak berhasil melewati rintangan di pos ini, namun anak-anak tetap gembira. Tubuh dan bajunya basah dan kotor tidak menghalangi semangat dan suka cita mereka.
Setelah kegiatan di semua pos selesai, anak-anak bersih diri dan kembali mengenakan pakaian seragam pramuka. Sebelum upacara penutupan, mereka beristirahat sejenak sambil menikmati makan siang.. Saat upacara penutupan, diumumkan juga Barung Tergiat atau Terbaik. Para peserta menanti pengumuman dengan deg-degan. Saat diumumkan dua pemenang sebagai barung terbaik, semua bersorak-sorai gembira.
Di akhir upacara, beberapa siswa mewakili teman-temannya menyerahkan bumbung bambu dan bibit pohon kepada pengelola bumi perkemahan. Bumbung ini berisi uang yang dikumpulkan oleh para peserta Pesta Siaga sebagai bentuk kepedulian mereka pada mereka yang kurang beruntung di sekitar bumi perkemahan. Sedangkan penyerahan bibit pohon sebagai bentuk kepedulian para siaga terhadap lingkungan atau bumi. Bibit ini selanjutkan akan ditanam agar bumi perkemahan semakin asri.
Setelah mengikuti kegiatan perkemahan ini, anggota Pramuka siaga SD Marsudirini semakin terampil, mampu bertanggung jawab atas diri sendiri, mandiri, tidak mudah putus asa, dan peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya. sesuai dengan tema yang diusung.
Semoga kegiatan Pesta Siaga ini menjadi pengalaman berharga yang akan dikenang anak-anak sebagai bagian dari masa kecil mereka. Tawa, semangat, dan kebersamaan bersama teman-teman akan menjadi kenangan indah yang akan mereka simpan sepanjang hidup.