PERAYAAN EKARISTI PERINGATAN PESTA PELINDUNG YAYASAN MARSUDIRINI “MARIA DIKANDUNG TANPA NODA DOSA”


Oleh: Yohanes Haris Susanto, S.Pd.

Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa atau Maria Immaculata dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Desember. Dalam sejarah Gereja Katolik, diyakini Bunda Maria menampakkan diri dan memberi pewahyuan serta nasehat dengan memperkenalkan diri sebagai yang dikandung tanpa noda dosa di Guadalupe Spanyol tahun 1531 kepada Juan Diego. “Akulah Perawan Maria yang tak bercela, Bunda dari Allah yang benar”. Pada tahun 1830, kembali Bunda Maria menyampaikan kepada Santa Katarina Laboure agar dibuat Medali Wasiat dengan tulisan, “Maria yang dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami yang berlindung padamu.”  Dan terakhir, pada tahun 1858 kepada Santa Bernadeta di Lourdes, Bunda Maria mengatakan, “Akulah yang perawan suci dikandung tanpa noda dosa”.

Ajaran tentang Maria Immaculata disampaikan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854. Adanya kelesuan rohani yang terlihat dalam dunia modern membuat Bapa Suci menampilkan kembali Bunda Maria sebagai teladan tentang kebangkitan kehidupan rohani. Maria Immaculata sendiri mengungkapkan bahwa Perawan Maria dikandung dalam rahim ibunya yaitu Santa Anna tanpa dosa asal. Yang dimaksud dosa asal adalah dosa Bapa Adam dan Ibu Hawa. Oleh karena itu, Maria adalah satu satunya manusia yang memperoleh keistimewaan ini karena Maria menjadi bejana yang kudus tempat Yesus Putra Allah lahir ke dunia melalui rahimnya. Bunda Maria adalah tabernakel pertama untuk bersemayam Yesus yang Mahakudus. Meskipun jatuh pada masa Adven yang merupakan masa mempersiapkan kelahiran Yesus, Hari Maria dikandung tanpa noda dosa mengacu pada kelahiran Maria dari ibunya, Santa Anna.

Pada hari Senin, 9 Desember 2024 peringatan Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa dirayakan dalam misa bersama satu komplek Yayasan Marsudirini Perwakilan Yogyakarta yang dimulai pada pukul 07.30 dan dihadiri para suster, guru, karyawan dan peserta didik TK Mater Dei, SD Marsudirini, SMP Maria Immaculata, dan SMA Santa Maria di Gereja Kidul Loji yang dipimpin oleh Romo Ignasius Sukawalyana, Pr.

Mengawali homilinya, Romo Ignasius Sukawalyana, Pr. mengucapkan selamat kepada Yayasan Marsudirini Perwakilan Yogyakarta, khususnya bagi SD Marsudirini dan SMP Maria Immaculata Yogyakarta yang juga merayakan pesta pelindung sekolah. Selain itu Romo Ignasius Sukawalyana, Pr. menyampaikan pesan kepada anak-anak bahwa Bunda Maria menginspirasi kita semua agar tidak berbuat dosa, Bunda Maria akan bahagia jika anak-anak berdoa kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria. Romo Ignasius Sukawalyana, Pr. sangat senang setiap pagi melihat anak-anak rajin berdoa di depan Goa Maria yang terletak di sebelah kapel Susteran OSF Senopati Yogyakarta.

 

Selanjutnya dalam homilinya, Romo Ignasius Sukawalyana, Pr. menegaskan bahwa Bunda Maria itu seperti layaknya seorang ibu kandung kita yang mencintai anak-anaknya dengan sepenuh hati. Bunda Maria menginsiparasi semua ibu yang sangat sayang kepada anak-anaknya.  Di dalam suka maupun duka, Bunda Maria tetap tersenyum, Bunda Maria terus setia dan berdoa untuk putranya Yesus, begitupun orang tua kita yang setia dan mendoakan anak anak semua, maka kita harus menghormati dan sayang kepada orang tua dengan cara mendoakan ayah dan ibu supaya sehat dan diberi kelancaran dalam bekerja.

Perayaan Ekaristi Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa berakhir pada pukul 09.00 WIB. Setelah mengikuti Perayaan Ekaristi, para suster, guru, karyawan dan peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu Visi Marsudirini dan kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan di sekolah masing-masing.