Oleh: Susana Gramita Jati, S. Pd.
Untuk mengenalkan tempat-tempat umum dan keanekaragaman budaya yang ada di sekitar sekolah, siswa-siswi kelas 1 dan 2 diajak mengunjungi beberapa tempat yang ada di sekitar sekolah. Kegiatan ini dibagi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah Kelompok Kelas 1 yang berangkat pada hari Kamis, 17 Oktober 2024. Sedangkan siswa-siswi Kelas 2 berangkat pada hari Jumat, 18 Oktober 2024. Dalam kegiatan Pembelajaran Luar Sekolah ini, mereka diajak berkunjung ke Pura Pakualaman, Hoo Hap Hwee, Museum Biologi dan McDonald’s Sultan Agung dan didampingi oleh Ibu-ibu guru kelas 1 dan 2, Suster Rachel, Bapak Oktaf, Bapak Johan, Bapak Supriyanto, dan Bapak Legiman.
Tujuan pertama yaitu Pura Pakualaman. Siswa-siswi diantar langsung oleh orang tua ke halaman Pura Pakualaman, kemudian setelah pukul 08.00 WIB kami mulai memasuki area Pura Pakualaman. Anak-anak sangat antusias saat petugas dari Pura Pakualaman menyambut mereka. Anak-anak dengan tertib mendengarkan arahan petugas. Mereka mendengarkan penjelasan tentang area-area yang ada di dalam Pura Pakualaman dengan serius. Petugas menjelaskan tentang tempat seperti Bangsal Sewatama, Bangsal Parangkarsa di mana keluarga KGPAA Paku Alam X tinggal, museum Pura Pakualaman yang berisi peninggalan-peninggalan bersejarah, Masjid Agung Pakualaman, dan juga macam-macam bangunan lain yang ada di wilayah Pura Pakualaman. Petugas di Pura Pakualaman sangat informatif dan interaktif sehingga anak-anak sangat antusias untuk bertanya. Selain itu, lingkungan yang sangat asri di Pura Pakualaman juga mendukung para siswa menikmati perjalanan Pembelajaran Luar Sekolah di bangunan bersejarah tersebut.
Setelah selesai belajar mengenal Pura Pakualaman, siswa kelas 2 bersama Bapak Ibu guru berjalan kaki menuju Museum Biologi untuk belajar mengenal flora dan fauna Indonesia. Museum ini adalah milik Universitas Gajah Mada. Di Museum Biologi terdapat banyak koleksi diorama hewan, tanaman dan buah herbarium, preparat tanaman, preparat hewan, dan informasi tentang flora dan fauna asli Indonesia yang sudah mati kemudian diawetkan sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengetahuan masyarakat. Koleksi di museum Biologi juga berasal dari sumbangan para peneliti, dosen, maupun masyarakat. Beberapa koleksi merupakan koleksi binatang langka yang wajib dilindungi, misalnya harimau, komodo, dan burung cendrawasih.
Museum Biologi juga menawarkan banyak sumber belajar dari media elektronik yang berisi banyak pengetahuan tentang flora dan fauna Indonesia sehingga dapat menjadi sumber informasi tentang keanekaragaman hayati. Banyak siswa menjadi sangat penasaran dengan herbarium (tumbuhan yang diawetkan) dan taksidermi (hewan yang diawetkan) di sana. Ada juga yang merasa agak takut karena ini kali pertama melihat langsung fauna-fauna yang diawetkan dari dekat.
Setelah mendapatkan pengalaman belajar di Museum Biologi, anak-anak beserta pendamping melanjutkan perjalanan mereka ke Hoo Hap Hwee. Walaupun berjalan kaki, anak-anak masih bersemangat karena dapat belajar bersama dan mengenal hal-hal baru. Museum Hoo Hap Hwee terletak di Jalan Bintaran Wetan yang merupakan sebuah tempat yang tidak hanya berfokus pada kegiatan sosial seperti perkumpulan Budi Abadi, namun juga aktif dalam seni dan budaya terutama untuk mengenalkan budaya Tionghoa seperti permainan barongsai di masyarakat.
Di tempat ini anak-anak diajak untuk berkeliling di Museum Hoo Hap Hwee melihat barang-barang budaya Tionghoa seperti meubel rumah jaman dahulu, alat-alat makan, guci, patung, dan hiasan-hiasan lain. Mereka juga dikenalkan tempat berdoa yang sangat bagus. Yang tidak kalah menarik, kami juga disambut oleh kakak-kakak pelatih barongsai dan mereka juga mengajarkan bermain barongsai secara sederhana. Koleksi barongsai di Hoo Hap Hwee sangat bagus dan beragam sehingga anak-anak sangat tertarik untuk memainkannya. Bahkan, ada anak-anak yang bertanya apakah mereka bisa bergabung dalam tim barongsai. Pengalaman ke Hoo Hap Hwee memang sungguh berkesan untuk anak-anak sehingga dalam perjalanan sepulang dari sana mereka masih membicarakannya dengan ekspresi yang berbinar-binar.
Tempat terakhir yang dikunjungi kami adalah McDonald’s Sultan Agung, yang tempatnya tidak jauh dari Hoo Hap Hwee. Di tempat ini mereka belajar mengenal sistem drive thru dan mempraktikkan bersama kakak-kakak pendamping. Setelah itu, anak-anak melakukan Tour Kitchen dan belajar membuat ice cream. Wah, mereka sangat antusias lho saat belajar menuangkan ice cream ke cone. Ternyata perlu kesabaran dan ketelatenan supaya ice creamnya tidak tumpah. Semua siswa tampak menikmati sekali makan ice cream buatan mereka sendiri. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang yang sudah disiapkan dari petugas McDonald’s. Anak-anak makan dengan lahap dan ceria sekali di tempat ini. Sepertinya kegiatan yang padat dan melelahkan tidak menggoyahkan semangat belajar mereka hari itu karena mereka mendapatkan pengalaman yang luar biasa.
Siswa-siswi kelas 1 dan 2 sangat senang belajar berbagai hal baru hari itu dan ingin mengulangnya kembali, lho! Semoga Pembelajaran Luar Sekolah kali ini berkesan, bermanfaat dan membuat seluruh siswa dan para pendamping bergembira, ya!