MELUKIS KIPAS DENGAN MOTIF BATIK


Oleh: Kristina Retno Wulandari, S.Pd.

Batik telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama lebih dari 1.000 tahun. Batik diperkirakan berasal dari Jawa pada abad ke-7. Batik kemudian menyebar ke seluruh Indonesia dan menjadi simbol dan identitas bangsa. Batik juga merupakan salah satu kearifan lokal yang ada di Yogyakarta  yang perlu dilestarikan. Batik sendiri ditemukan oleh K.R.T Harjonogoro atau Go Tik Swan. Beliau adalah seniman yang berasal dari Surakarta. Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu ambal dan nitik. Ambal berarti menulis sedangkan nitik berarti titik.  Motif batik terinsirasi dari flora dan fauna.

Ada berbagai macam jenis batik antara lain batik tulis, batik yang dibuat langsung dengan cara menulis pada kain, batik sablon, dan batik cap. Motif batik sangat beragam dan memiliki makna yang berbeda-beda.salah satu motif batik yang populer yaitu motif kawung yang mempunyai bentuk seperti kawung dan memiliki makna kebijaksanaan.

\

Wawasan anak-anak kelas 3 tentang batik belum terlalu luas, sehingga anak-anak sangat senang saat mereka melihat video tentang filosofi batik. Banyak hal baru yang mereka dapatkan saat mereka melihat video tersebut. Mereka bisa belajar bagaimana proses membuat batik tulis. Di awal pembuatan batik tulis, kita harus membuat pola/desain dengan menggunakan pensil, menggambar lilin pada pola yang dibuat, mewarnai, menghilangkan lilin, dan mengeringkannya. Proses pembuatan batik tulis membutuhkan waktu yang sangat lama, ketelatenan,  dan kesabaran, sehingga tidak bisa dipungkiri jika harganyapun sangat mahal.

Kegiatan P5 di kelas 3 salah satunya adalah belajar melukis motif batik pada kipas. Tujuannya agar anak- anak dapat melestarikan kearifan lokal yaitu belajar membuat motif sendiri, memberi warna pada motif batik, juga untuk melatih kesabaran mereka. Dengan anak-anak membuat motif batik dan mewarnainya secara langsung, mereka dapat mengetahui bahwa membuat motif batik pada kain itu tidak mudah.

Di awal proses pembelajaran, para siswa diajak menonton video tentang batik. Saat melihat video, anak-anak bisa belajar tentang berbagai macam motif batik yang dapat mereka gambarkan. Mereka merasa sangat senang karena bisa mengenal batik lebih mendalam lagi.  Setelah mereka mengenal berbagai macam motif batik, maka anak-anak belajar membuat motif batik pada kertas HVS terlebih dahulu. Setelah mereka memberi warna dasar pada kain kipas, barulah mereka menyalin motif batik pada kain kipas. Mula-mula mereka merasa kesulitan dan merasa bingung. Namun setelah dijelaskan dan diberi contoh, anak-anak dapat mengaplikasikannya di kipas yang mereka miliki.

  

Anak-anak sangat antusias sekali saat mereka mewarnai motif batik pada kipas karena ini merupakan pengalaman pertama mereka. Anak-anak boleh memberikan warna sesuai dengan kreatifitasnya. Gambar batik yang mereka pilih pun bermacam-macam. Motif yang mereka pilih beraneka ragam seperti hewan, tumbuhan, maupun gambar abstrak. Anak-anak mengerjakan kegiatan ini kurang lebih 1 bulan. Setelah anak-anak menyelesaikan proses mewarnai, maka anak-anak bersama guru membersihkan sisa-sisa cat yang terdapat di lantai. Semua anak dapat mengerjakan dengan tanggung jawab sehingga semua kipas dapat diwarnai dan lingkungan sekolahpun bersih dari sisa cat yang digunakan.

Semoga dengan mengajak anak-anak mengenal batik, sejarahnya, jenis–jenis, beragam motifnya, serta mencoba mempraktikkan membatik di media sederhana seperti kipas, siswa-siswi yang masih berusia belia dan calon generasi penerus bangsa ini dapat lebih menghargai dan mau melestarikan warisan budaya nenek moyangnya yang sangat agung.